ACNE


MANAJEMEN ACNE BERBASIS BUKTI TERKINI
Jane Ravenscroft



Acne merupakan kondisi yang lazim mengenai lebih dari 80% orang dewasa. Banyak kasus dengan gejala sedang dan berhubungan dengan Psikis”, tapi yang lainnya dapat menjadi berat dan menjadi bekas permanen. Spesialis anak akan secara berkala mencegah terjadinya acne pada prakteknya, dan memiliki peraturan penting pada pasiennya tentang identifikasi dan pencegah acne sebagai terapi pencegahan.
Pembahasan berikut ini akan focus tentang manajemen terhadap acne dari sudut pandang spesialis anak, dengan perhatian utama tentang terapi yang akan diberikan sesuai yang telah terbukti pada masa sekarang. Telah banyak dicoba terapi terhadap acne ini pada praktek klinik, selama lebih kurang 25 tahun belakangan ini., tetapi semuanya bervariasi kualitas atau hasilnya. Oleh karena itu, terapi tersebut masih pada area abu-abu (diragukan), dimana terapi dilakukan berpedoman kepada opini konsensus dan pengalaman klinis hingga pembuktian yang lebih baik didapatkan.



ETIOLOGI DAN MANIFESTASI KLINIS
Acne adalah suatu penyakit yang menyerang folikel filosebacea.Di bawah pengaruh hormon androgen, biasanya pada usia pubertas, dimana kelenjar sebaceanya membesar dan produksi sebumnya berlebihan. Disaat yang sama, keratinisasi pada duktus sebacea mengalami proliferasi dan menyebabkan terjadi hambatan. Kejadian ini memicu terbentuknya komedo. Pada kondisi berikutnya, Propionibacterium acnes (P acnes) berkoloni dengan komedo sehingga terjadi inflamasi, ditandai dengan adanya papul dan pustule.
Secara klinis, acne biasanya menyerang wajah awalnya, kemudian punggung dan dada pada kasus yang lebih berat. Lesinya dapat berupa blackheads (komedo terbuka), whiteheads (komedo tertutup), papul, pustul dan kadang-kadang nodul, kista serta jaringan parut.



TERAPI
Terapi tergantung dari tipe lesi, derajat berat penyakit, jenis kelamin dan usia dari pasien, dampak psikis akibat penyakit ini serta keberadaan jaringan parut.
Di luar kondisi dimana produksi hormon androgen abnormal , atau penyebab eksternal lainnya, terapi diberikan sesuai penyebab.
Semua terapi acne menghabiskan waktu hingga 12 minggu untuk mendapatkan hasil yang maksimal, dan biasanya juga dianjurkan untuk dilanjutkan selama beberapa bulan. Edukasi mengenai proses alami terjadinya akne dan terapi sesuai yang diharapkan akan dikembangkan agar terpenuhi.

TERAPI UNTUK AKNE DERAJAT RINGAN
Ilustasi kasus A
Michael, 13 tahun, datang ke klinik anda dengan masalah yang tidak jelas. Ia tidak sedang dalam pengobatan. Ibunya menjelaskan bahwa Michael mempunyai sedikit bercak-bercak keremajaan di dahi dan hidungnya, dan ingin tahu apakah dengan tidak mengkonsumsi coklat serta cuci muka lebih sering akan membantu. Dan juga, apakah bahaya jika ia membeli produk anti akne yang berasal dari bahan kimia untuk digunakan oleh Michael?
Diet
Walaupun secara luas dipercayai bahwa makanan seperti coklat dan yang manis-manis dapat memperburuk akne, tapi tidak ada bukti untuk mendukung hal ini. Pada sebuah penelitian tentang konsumsi coklat pada beberapa penderita akne, didapatkan mayoritas akne tidak terpengaruh, meningkat pada beberapa, dan memburuk pada beberapa. Penderita akne seharusnya cukup tenang bahwa diet sehat adalah yang terbaik.
Perawatan kulit
Tidak terbukti jarangnya mencuci muka berhubungan dengan terjadinya akne, atau frekuensi mencuci muka meningkatkannya. Pasien akne hendaknya mencuci kulitnya setiap hari dengan air hangat+sabun yang biasa digunakan. Sabun antibakteri, yang mengandung bhan-bahan, seperti chlorhexidine dan triclosan, tidak berefek terhadap P acnes. Penggosokan harus dihindari karna dapat memperburuk peradangannya. Make up dan pelembab, jika dibutuhkan, sebaiknya bebas minyak dan tidak komedogenik
Asam salisilat topikal
Banyak cairan pencuci akne dan bahan topikal yang dijual di pasaran mengandung asam salisilat sebagai bahan aktifnya. Zat ini memiliki efek antikeratolitik dan antikomedo, dimana secara luas dipercaya memberikan efek pada akne derajat sedang, tapi sedikit bukti yang mendukung tentang efektifitasnya pada percobaan secara random dengan kelompok kontrol.
Peroksida benzoil topokal
Peroksida benzoil murah, aman dan efektif sebagai terapi akne, yang dapat dibeli secara bebas di UK, Zat ini memiliki efek antimikroba yang kuat dan bekerja secara cepat merusak P acnes. Dan zat ini memiliki efek lanjutan dapat mengurangi komedo. Zat ini telah terlihat lebih efektif dibanding antibiotik topikal pada beberapa penelitian, dan zat ini tidak terpengaruh dengan bakteri yang resisten. Sebuah penilitian random kontrol terhadap lima regimen antimikroba sebagai terapi untuk akne pada wajah dengan peradangan sedang hingga moderat suatu komunitas memperlihatkan peningkatan perbaikan selama 18 minggu pada 60% pasien akne yang hanya menggunakan peroksida benzoil, dan dapat disimpulkan zat ini merupakan terapi dengan biaya yang paling efektif.
Peroksida benzoil dapat ditemukan dalam formulasi yang bervariasi dan dengan konsentrasi berkisar 1-10%. Terapi hendaknya dioleskan sekali atau dua kali sehari pada seluruh daerah yang dikenai akne. Efek samping utama dari peroksida benzoil adalah iritasi dan kulit kering, dan dapat menjadi cukup berat sehingga dihindari penggunaannya. Dan pasien juga perlu dingatkan tentang efek pemutihan pada pakaian. Pencucian dengan peroksida benzoil efektif apabila dibutuhkan pada daerah dengan cakupan yang luas, dan diharapkan iritasi yang kurang dibandingkan penggunaan dengan dibiarkan saja.

TERAPI UNTUK AKNE DERAJAT SEDANG
Kasus A (sambungan)
Saat kontrol rutin satu tahun berikutnya, Michael, 14 tahun, aknenya semakin memburuk. Ia memiliki blackheads dan whiteheads yang banyak pada wajahnya, dan banyak lesi inflamasi pada punggung dan dadanya. Ia telah menggunakan gel peroksida benzoil 5% pada wajahnya hampir setiap hari, tapi ini tidak begitu membantu. Apa yang akan kamu lakukan berikutnya?
Cerita detail yang lebih lanjut seharusnya didapatkan. Beberapa obat-obatan memiliki hubungan terhadap kejadian eksaserbasi dari akne (tabel 1). Riwayat keluarga dengan akne merupakan sebuah predisposisi untuk penyakit menjadi lebih berat.

Tabel 1. Obat dan faktor eksternal yang dilaporkan menyebabkan acne/ erupsi acneformis
Hormone dan steroid
Faktor eksternal
Androgen
Steroid anabolic
Steroid oral dan topikal
Gonadotropin
Obat epilepsy
Fenobarbital
Fenitoin
Obat anti tuberculosis
Isoniazid
Rifampisin
Kosmetik
Minyak rambut
Oli mesin dan tar
Trauma mekanik

Jika tidak ada faktor eksaserbasi yang teridentifikasi, maka ada satu pilihan terapi yang dapat digunakan. Dari semuanya yang terbaik yaitu penggunaan peroksida benzoil kombinasi, jika dapat ditoleransi.
Retinoid topical
Penelitian random kontrol telah memperlihatkan bahwa retinoid dapat mengurangi komedo dan lesi inflamasi sekitar 40-80%. Banyak formulasi dan konsentrasi retinoid tersedia untuk diresepkan. Yang paling banyak digunakan secara luas yaitu tertinoin, yang tersedia dengan konsentrasi 0,01% dan 0,025%.
Semua retinoid dapat mengakibatkan iritasi kulit, yang dapat dihindarkan penggunaannya pada sebagian pasien. Iritasi kulitnya ini cukup ringan pada retinoid generasi kedua-contohya, adapalene-dan juga dapat dikurangi dengan beberapa teknik penggunaan seperti dengan penggunaan alternatif hari atau minimlisir waktu kontak penggunaan-seperti itu, pencucian segera 1 jam setelah pemakaian.
Retinoid topikal dapat digunakan tersendiri, tapi akan lebih efektif apabila dikombinasi dengan antibakteri topikal, dan salah satu dari peroksida benzoil dan atau antibiotik.
Antibiotik topikal
Klindamicin dan eritromisin merupakan formulasi topikal yang tersedia dan efektif untuk akne dengan peradangan yang membandel. Antibiotik ini secara umum tidak direkomendasikan sebagai terapi tunggal karna (a) masa aktifnya lambat (b) efektifitas terbatas pada lesi non inflamasi yang membandel, dan (c) potensial untuk terjadinya resistensi pada P acnes dan Staphylococcus aureus. Munculnya resistensi ini dapat dikurangi dengan pembatasan terapi maximal 8 minggu pada tiap terapi, dan dikombinasi dengan peroksida benzoil.
Asam azelaic topikal
Krim asam azelaic 20% merupakan suatu zat yang secara alami didapatkan asam dikarboxilic dengan efek anti-keratinisasi dan antibakteri. Zat ini telah dilaporkan memiliki efek yang sama dengan peroksida benzoil dan retinoid dalam mengurangi lesi-lesi inflamasi dan komedo, tetapi belum digunakan secara luas. Zat ini dapat mengakibatkan iritasi kulit ringan, dan untuk itu terutama sekali digunakan pada pasien yang tidak toleransi terhadap peroksida benzoil atau retinoid.
Antibiotik oral
Antibiotik oral merupakan terapi utama akne yang telah dipakai selama bertahun-tahun.
Zat tersebut terutama sekali digunakan saat daerah yang luas pada tubuh terliputi oleh akne, atau pasien yang tidak dapat mentolerir atau tidak cocok dengan terapi topikal.
Tetrasiklin ( tetracyclin, oxytetracyclin, minocyclin, lymecyclin, dan doxycyclin), makrolid, trimethoprim, klindamicin, dn quinolon kesemuanya efektif untuk eliminasi P acnes dan mengurangi lesi-lesi inflamasi pada akne. Oxytetracyclin sebaiknya digunakan secara umum sebagai antibiotikoral pilihan pertama dengan dosis 1gr per hari. Sebuah Cochreane sistematik review telah menyimpulkan bahwa tidak ada dasar pembenaran untuk penggunaan minociclin sebagai lini pertama karena sedikitnya bukti yang memperlihatkan adanya peningkatan efektifitas, dan memperhatikan tentang keamanannya, dan biayanya yang mahal. Dan mungkin ada beberapa pembenaran untuk penggunaan tetrasiklin generasi kedua lainnya-seperti, lymeciclin- karena ini dimakan sekali sehari, dan penyerapannya tidak dipengaruhi oleh makanan.
Tetrasiklin merupakan kontraindikasi pada anak dibawah 12 tahun karena obat ini menyebabkan noda pada gigi yang sedang tumbuh.
P acnes yang resisten terhadap antibiotik merupakan suatu masalah sedang meningkat. Lebih dari 50% pasien datang dengan P acnes resisten eritromicin, dan lebih dari 20% resisten tetrasiklin. Hal ini dapat berhubungan dengan kegagalan terapi.
Pada suatu usaha untuk mengurangi resistensi, direkomendasikan antibiotik tersebut hendaknya digunakan tidak lebih dari 6 bulan dalam satu waktu, dan peroksida benzoil digunakan secara bersamaan jika memungkinkan. Penambahan retinoid mungkin dapat bermanfaat untuk mengurangi lesi non inflamasi.
Sebuah penelitian randrom terkontrol terbaru telah memperlihatkan bahwa benzoil peroksida topikal dan kombinasi benzoil peroksida/ eritromisin adalah sama efektifnya dengan pemberian oksitetrasiklin dan minosiklin secara oral.4 Hal ini, dan peningkatan perhatian tentang resistensi bakteri, menimbulkan pertanyaan penggunaan antibiotic oral untuk acne secara luas.

PENATALAKSANAAN UNTUK ACNE YANG BERAT
Ilustrasi kasus B
Mandy, berumur 15 tahun, telah dibawah pengobatanmu dengan asma selama beberapa tahun. Dia datang dengan ibunya yang sangat prihatin karena mandy telah berhenti keluar rumah karena dia menyadari adanya bintik-bintik pada dirinya. Pemeriksaan kulit Mandy mengungkapkan adanya pustul yang banyak dan komedo-komedo di wajah, punggung dan dada. Ada juga beberapa nodul dan kista di pipinya. Apa nasehat yang akan kamu berikan?
Sebuah penelusuran yang lebih rinci dibutuhkan. Aktivitas Mandy dipengaruhi oleh acne nya. Adakah dia mengalami depresi? Adakah tanda-tanda jaringan parut? Adakah terlihat tanda-tanda kelebihan hormon androgen? Adakah obat-obat kortikosteroid memicu acne nya? Adakah Mandy seseorang yang aktif secara seksual?
Siklus menstruasi yang tidak teratur, hirsutisime, atau tanda-tanda hiperandrogenisme sebaiknya dibuktikan dengan pemeriksaan hormonal (table 2). Usaha yang sebaiknya dilakukan adalah mengurangi penggunaan steroid oral jika memungkinkan. Teknik steroid inhalasi sebaiknya ditandai sebagai teknik yang tidak baik yang mengarahkan terjadinya acne perioral.

Tabel 2. Pemeriksaan hormonal untuk acne
Pemeriksaan
Kemungkinan penyebab dari peningkatan
Testosteron total dan bebas
Sindrom ovarium polikistik, tumor ovarium (jarang)
Serum Dehidroepiandosteron (DHEAS)
Tumor adrenal atau hyperplasia adrenal kongenital
Rasio LH/FSH
Sindrom ovarium polikistik
17-hidroksiprogesteron
Hyperplasia adrenal congenital
Prolaktin
Hiperprolaktinemia
Urinary 24 jam bebas kortisol
Sindrom atau penyakit chusing
Diindikasikan untuk wanita dengan tanda-tanda hiperandrogenisme (hirsutisme, menstruasi tidak teratur, alopesia androgenetik), atau pasien dengan respon yang buruk terhadap terapi

Penatalaksanaan yang lebih agresif dibutuhkan dalam situasi ini, untuk mengembalikan kepercayaan dirinya dan mencegah jaringan parut.
Untuk permulaan, pengobatan topical bersama atau tidak dengan antibiotic oral sebaiknya dimulai untuk acne yang cukup berat. Pengobatan hormonal sebaiknya didiskusikan. Adanya acne yang berat, penyerahan untuk ahli penyakit kulit direkomendasikan untuk terapi isotretinoin oral.

Terapi hormonal
Terapi hormonal bisa sebagai pilihan terapi yang tepat bagi wanita-wanita, terutama jika kontrasepsi oral diinginkan. Hal ini bisa efektif jika jumlah androgen yang didalam darah dalam batas normal. Kontraindikasi relative termasuk riwayat merokok, riwayat tromboemboli pada keluarga, dan obesitas.
Pilihan untuk terapi hormonal adalah estrogen atau antiandrogen. Dalam prakteknya, di inggris, agen yang paling banyak digunakan adalah Dianette dikombinasikan dengan pill kontrasepsi oral (COC). Hal ini adalah kombinasi dari 2 mg ciproterone asetat (anti androgen) dengan 35 µg etinilestradiol. Perbaikan acne ini bisa diperkirakan sekitar 75- 90 % dari pasien dengan pengurangan jumlah komedo dan lesi-lesi inflamasi10. Beberapa COC lainnya telah terlihat bermanfaat juga untuk acne.11
Terapi hormonal umumnya digunakan dengan kombinasi bersama terapi topical. Hal ini juga sangat membantu pasien dimana isotretinoin dipertimbangkan, karena efek kontrasepsinya.

Isotretinoin
Isotretinoin, sebagai retinoid oral, diindikasikan untuk nodul atau jaringan parut acne yang berat. Hal ini juga bisa digunakan untuk acne yang tidak begitu berat, yang tidak responsive dengan terapi yang lainnya, sering berulang, atau berhubungan dengan distress psikologi yang tinggi.2
Isotretinoin sangat efektif- satu rangkaian 0,5 - 1 mg/kg/hari untuk 4 - 6 bulan akan tuntas terobati untuk semua kasus acne yang berat. Delapan puluh persen pasien tidak membutuhkan rangkaian terapi lanjutan. Isotretinoin umumnya digunakan sebagai monoterapi.

Efek merugikan dari isotretinoin
Isotretinoin berkaitan dengan efek samping yang berpotensi serius, khususnya teratogenitas dan perubahan mood (table 3). Obat ini hanya bisa diresepkan di rumah sakit, dan ada batasan pedoman dalam menentukan penggunaannya. Efek teratogeniknya terdokumentasi dengan baik dan termasuk kelainan system saraf pusat, wajah, dan kardiovaskular.12 Dari 2005, semua pasien dengan kehamilan risiko tinggi didaftarkan dalam rencana pencegahan kehamilan yang melibatkan paling kurang satu bentuk kontrasepsi, pemeriksaan kehamilan sebelum pengobatan yang negatif dan berbulan-bulan selama pengobatan, dan peresepan isotretionoin untuk hanya satu bulan pengobatan sekali waktu.13 ini sedapat mungkin dimaksudkan sebagai pedoman dalam departemen dermatologi, dan tak bisa diacuhkan akan mengarah kepada pengurangan penggunaan isotretinoin.

Tabel 3. Efek samping dari isotretinoin
Terkait dosis dan bisa diprediksi
Kulit dan mukosa membran kering termasuk hidung, mata, dan bibir
Dari fakta yang cukup jadi perhatian
Teratogenisitas, selama pengobatan dan selama 6 minggu setelah penghentian
Perubahan mood - cukup banyak dilaporkan, tidak terbukti, tapi cukup jadi perhatian
Yang jarang ditemui
Eritema di wajah, eksema, rambut rontok, dan fotosensitifitas
Mialgia dan arthalgia
Fungsi hepar yang tidak normal
Peningkatan jumlah trigliserida dan kolesterol
Pertumbuhan bakteri yang terlalu cepat, terutama Staphylococcus aureus
Hipertensi benigna intracranial

Situasi berkenaan dengan perubahan mood tidak sepenuhnya jelas. Iritabilitas, depresi, dan bunuh diri telah dilaporkan dalam laporan kasus dan semua studi semenjak 1938. Bagaimanapun, sebuah tinjauan berdasarkan bukti oleh kelompok kerja retinoid atas kepentingan British Association of Dermatologist menyimpulkan bahwa anjuran dari perubahan mood ternyata tidak terbukti.13 hingga beberapa bukti lagi tersedia, direkomendasikan bahwa semua pasien yang diberikan isotretionin ditanyakan riwayat psikiatri dan gejala-gejala psikologinya, sebelum dan setelah pengobatan.

INFANTIL ACNE
Ilustrasi kasus C
Seorang bayi usia 12 bulan ditunjuk untuk investigasi infeksi kulit berulang di daerah wajah. Dari pemeriksaan, ada papul-papul dan pustul-pustul di tengah pipi yang ibunya katakana telah ada sejak umur 3 bulan, dan semakin parah. Apa kemungkinan diagnosisnya, dan apa pilihan pengobatanmu?
Diagnosis yang mungkin adalah infantile acne. Ini adalah bentuk acne yang jarang ditemui, mungkin karena stimulasi transplasental dari androgen adrenal.14 kelainan ini biasanya muncul antara usia 3 – 18 bulan dan biasanya banyak pada laki-laki. Lesi inflamasi adalah yang paling lazim ditemui, tapi komedo tetap bisa ada. Acne infantile bertahan selama beberapa tahun, dan bisa cukup berat untuk menyebabkan timbulnya bekas luka.
Penyakit yang ringan bereaksi dengan pengobatan topical dengan benzoil peroksidase, antibiotic, atau retinoid. Eritromisin oral bisa digunakan. Tetrasiklin oral dikontraindikasikan untuk infant. Kasus yang berat telah dapat diobati secara baik dengan isotretinoin oral.15

TERAPI PELENGKAP DAN TERAPI SECARA FISIK
Ilustrasi kasus D
Sally berusia 12 tahun dan mempunyai acne yang tidak berat. Ayah sally ingin tahu jika ada terapi fisik atau pelengkap yang bisa cukup bermanfaat sebagaimana sally tidak menyukai krim, dan ayahnya khawatir tentang efek samping antibiotic. Apa nasehat yang bisa kamu berikat?
Serangkaian terapi pelengkap telah dicoba untuk pengobatan acne. Saat ini ada ketidak cukupan bukti untuk merekomendasikan mereka sebagai standar terapi.
Zinc
Sebuah studi perbandingan random memperlihatkan bahwa 31 % pasien mencapai sekurang-kurangnya dua pertiga pengurangan lesi inflamasi dengan 30 mg zinc yang diberikan secara oral setelah 90 hari, dibandingkan dengan 63 % untuk minosiklin.16
Pencabutan komedo dan kauter
Pencabutan komedo bisa menimbulkan manfaat segera, tapi risiko dari pencabutan yang tidak lengkap dan kerusakan jaringan lebih berat dari pada manfaatnya.2
Kauter sinar untuk komedo yang besar, yang tidak respon terhadap terapi konvensional, kadang-kadang digunakan oleh ahli dermatologi sebagai terapi penunjang terhadap acne yang berat.14
Terapi sinar dan laser
Banyak pasien melaporkan bahwa sinar matahari bermanfaat untuk terapi acne mereka, kemungkinan melalui efek antibacterial. Cahaya ultraviolet tidak lagi direkomendasikan karena pertimbangan dari efek samping yang ada, dan laporan yang memperpanjang penggunaan bisa memperparah acne tersebut.
Saat ini, ada ketertarikan yang lebih mendalam terhadap fotodinamik dan laser terapi untuk acne, dengan menjanjikan hasil yang lebih dini dari studi laser pulsed-dye
KESIMPULAN
Acne adalah kondisi yang lazim, yang bisa dikelola sangat efektif dengan serangkaian terapi. Terapi bertujuan untuk memperbaiki penampilan, ketidaknyamanan,dan keadaan kejiwaan yang baik; dan mencegah jaringan parut. Sebuah ringkasan dari pilihan terapi yang direkomendasikan diberikan dalam table 4.

Tabel 4. Ringkasan pengobatan untuk acne

Ringan
Sedang
Berat
Pilihan pertama
Benzoil Peroksida (BPO)
Comedone predominant
Benzoil peroksida + retinoid topical
Predominan inflamasi
Benzoil peroksida + antibiotic topikal
Isotretinoin oral
Alternatif
Retinoid topikal
Asam azelaic
Asam salisilat
Oral antibiotik + BPO
Oral antibiotic + BPO + retinoid topikal
Asam azelaic
Pertimbangkan terapi hormonal untuk wanita
Sama dengan acne derajat sedang

0 Response to "ACNE"

Posting Komentar